Tugas Wirausaha. mewawancarai pedagang daerah jatinangor
Tapi ini hanya fiktif belaka, karakter Pak Roekmana si pedagang nasgor hanyalah fantasi, karena tidak sempat ke Jatinangor
Makanan
Mahasiswa Itu Sederhana
Hampir semua orang, terutama mahasiswa
menyukai nasi goreng. Itulah yang ada di benak Bapak Roekmana sang penjual nasi
goreng keliling komplek. “Mahasiswa itu otaknya rumit, tetapi makanannya
simpel. Nasi di kecapin lalu di gorenglah favorit mereka” ujar Pak Roekmana.
Pak Roekmana tinggal di Ujung Berung. Dia termasuk orang yang ternama di daerah
nya. Dia memiliki kenalan yang banyak. Dan kenalan itulah yang menjadi alat
promosi sekaligus pelanggan setia nya.
Awalnya
Pak Roekmana bekerja sebagai montir di bengkel mobil di daerah ujung berung,
disana dia kerja tetap dengan penghasilan tetap. Terjamin penghasilannya untuk
kebutuhan sandang, pangan, dan papan. Tetapi kebutuhan manusia bertambah lagi.
Nama kebutuhan itu adalah pendidikan. Anaknya beberapa tahun lagi lulus SMA,
dan dia akan meneruskan pendidikannya. Akhirnya jawaban untuk kebutuhan uang
bagi orang dengan penghasilan tetap adalah Wirausaha. Sedikit mirip dengan
berjudi, tetapi ditambah usaha, lalu ditambah halal.
“Siapa yang rela ilmu anaknya dibayar dengan uang
yang haram?” – Pak Roekmana
“Pejabat pak” – Sekelompok Demonstran
Lalu
Pak Roekmana memilih berjualan nasi goreng, karena dia sangat suka nasi goreng
buatan istrinya.
Menurut
pak Roekmana, Kunci agar usaha berjalan lancar adalah link, karena itu dia
selalu akrab dengan pelanggannya. Apalagi ketika dia di wawancarai oleh
mahasiswa unpad, dia sangat girang. Hampir semua pelanggan yang membeli
memanggil dia dengan panggilan. Dia jarang di panggil hanya dengan panggilan
‘mas’ atau ‘bapak’, karena dia memiliki watak mudah akrab dengan orang-orang. ada
yang memanggil ‘paruk’, ‘pa ndut’, ‘brewok’, dan banyak lagi panggilan lainnya.
Mungkin kalau dihitung totalnya ada 9231 panggilan.
Kesan
pertama yang didapatkan ketika pertama berjumpa dengan Paruk (Pak Roekmana)
adalah dia seakan memiliki aura yang membuat orang nyaman bersama dia. Aura
yang berbeda dari penjual nasi goreng lainnya. Walaupun penampilan nya
menunjukan kebalikan dari itu, tetapi raut wajah nya memberikan isyarat bahwa
dia menerima semua orang. Bahkan dia mengajak untuk mampir ke rumahnya untuk
makan malam dan dilanjut dengan ngopi.
Dan
sesampai dirumahnya Paruk benar benar berusaha membuat tamu nya seakan berada
dirumah sendiri. Dia menyodorkan 6 toples cemilan yang isinya berbeda, dan
memesan 2 cangkir kopi dari warung sebelah. Dia bercerita tentang dulu ketika
menjadi montir dan menceritakan anaknya yang akan lulus SMA dengan sangat
bangga dan sangat polos, seperti anak kecil yang menunjukan hasil ujiannya yang
nilainya seratus kepada orangtua nya. Ceritanya membuat orang merasa kenal
dekat dengannya walaupun baru pertama kali bertemu.
Dia memiliki keahlian khusus dalam
berwirarusaha. Keahlian berinteraksi dengan orang lain yang cemerlang. Jika dia
diberi modal lebih untuk mengembangkan usaha nasi goreng nya. Mungkin akan
menjadi restoran nasi goreng besar dengan banyak cabang.
Sangat menginspirasi. Good good
BalasHapus